• cs@aras.co.id
  • 0857-3120-1620
News Photo

Tantangan dan Inovasi Pengelolaan Limbah B3

Tantangan dan Inovasi Pengelolaan Limbah B3 di Surabaya

Surabaya, 24 Maret 2025 – Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Surabaya terus menjadi perhatian utama seiring dengan meningkatnya aktivitas industri dan kesehatan di kota ini. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, pemerintah kota dan pelaku usaha terus berinovasi untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Tantangan Pengelolaan Limbah B3

Surabaya sebagai kota industri memiliki tingkat produksi limbah B3 yang tinggi, berasal dari berbagai sektor seperti manufaktur, rumah sakit, dan laboratorium. Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan limbah ini meliputi:

  1. Kurangnya Kesadaran dan Edukasi
    Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta masyarakat yang belum memahami pentingnya pemilahan dan penanganan limbah B3 dengan benar.

  2. Fasilitas Pengolahan yang Terbatas
    Saat ini, tidak semua industri memiliki fasilitas pengolahan limbah sendiri, sehingga masih bergantung pada pihak ketiga yang memiliki izin khusus dalam pengelolaan limbah B3.

  3. Peningkatan Volume Limbah Medis
    Sejak pandemi COVID-19, limbah medis seperti masker, sarung tangan, dan jarum suntik sekali pakai terus meningkat, menuntut sistem pengelolaan yang lebih optimal.

Inovasi dalam Pengelolaan Limbah B3

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berbagai langkah telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun perusahaan pengelola limbah. Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain:

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
Perusahaan pengelola limbah di Surabaya mulai menggunakan teknologi insinerator dengan emisi rendah serta metode daur ulang limbah tertentu agar dapat dimanfaatkan kembali.

Digitalisasi Pelacakan Limbah
Dinas Lingkungan Hidup Surabaya bekerja sama dengan startup teknologi dalam menerapkan sistem pemantauan berbasis digital guna memastikan limbah B3 ditangani sesuai prosedur.

Peningkatan Regulasi dan Pengawasan
Pemerintah semakin ketat dalam memberikan izin kepada perusahaan yang mengelola limbah B3, memastikan mereka memenuhi standar lingkungan yang berlaku.

Kolaborasi dengan Industri dan Akademisi
Beberapa universitas di Surabaya berperan aktif dalam penelitian dan inovasi untuk pengelolaan limbah B3, seperti pengembangan bahan penyerap limbah beracun dan metode pengolahan limbah berbasis bioteknologi.

Harapan ke Depan

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah B3 yang berkelanjutan, diharapkan Surabaya dapat menjadi kota percontohan dalam pengelolaan limbah industri dan medis di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi generasi mendatang.

Reporter: Nia

Share This News

Comment

Do you want to get our quality service for your business?